Apakah kalian pernah memperhatikan atau mengamati dan menganalisa bahwa ada perbedaan antara orang yang benar-benar mencintai kita dengan tulus, orang yang mencintai kita karena keinginannya. Bukan karena ada alasan atau maksud satu dan lain hal. Itu akan sangat terasa di perlakuan. Di rasa cinta yang diberikan rasanya berbeda. Mungkin kalau kita baru merasa di satu sisi, kita tidak bisa membedakan mana cinta yang tulus dan tidak. Tapi jika kalian sudah merasakan dari keduanya. Kalian akan mengerti dan memahami betul bagaimana rasanya perbedaan rasa cinta yang tulus dan cinta yang beralasan.
Orang Yang Mencintai Dengan Tulus Akan Terasa Perbedaannya Dengan Yang Memiliki Alasan Tertentu
Memang sulit dijelaskan dengan kata-kata, karena namanya rasa, itu memang hanya bisa digambarkan dengan rasa juga. Tapi percayalah jika kalian sudah merasakan perbedaan dari kedua cinta ini, kalian akan menjadi sensitif dengan dengan orang yang mencintai dengan tulus dan dengan memiliki alasan tertentu. Atau ada maksud dan tujuan tertentu. Apalagi itu terjadi pada orang terdekat kita, kita akan semakin mudah menilai bahwa orang ini beneran tulus mencintai, atau ada apa-apanya. Karena dari perilaku akan sangat terasa.
Dan jika ada orang yang sudah pernah merasakan kedua cinta tersebut, tapi di kedepan masih suka terjebak di cinta beralasan. Itu bukan karena dia tidak belajar dari pengalamannya, kecil kemungkinan jika dikarenakan tidak belajar dari pengalaman. Karena namanya manusia memiliki otak dan hati, logika dan perasaan, sehingga mereka pasti akan belajar. Alasan lain kenapa orang masih sering terjebak di cinta yang beralasan, padahal dia sudah memiliki pengalaman merasakan cinta seperti itu. Besar kemungkinan jawabannya karena dia suka.
Dia menikmati itu. Bohong jika dia bilang dia tidak merasakan orang ini mencintainya dengan tidak sepenuhnya. Karena pada nyatanya, ada saja orang yang suka hidup dalam drama, atau sudah ketagihan dengan cinta seperti itu. Sehingga dia akan terus menerus terjebak di cinta yang beralasan. Karena dia menikmati itu, dia suka dengan itu. Dia suka dengan perasaan itu. Dan biasanya dari situlah yang membuat orang berpikir bahwa tidak adanya cinta sejati.