Tradisi Angpao Bikin Ekonomi China Makin Pesat

Tradisi Angpao Bikin Ekonomi China Makin Pesat

Di hari Imlek, angpao adalah tradisi yang selalu ditunggu – tunggu, terutama oleh anak – anak dan mereka yang belum menikah. Hal ini menjadi salah satu tradisi budaya China yang turun temurun sampai sekarang. Sampai saat ini orang – orang keturunan China juga masih merayakannya walau tidak tinggal di negara tersebut. Contohnya seperti warga Indonesia yang mempunyai keturunan Chinese.

Sejarah Awal Mula Angpao

Angpao sendiri berasal dari kata “ang” yang berarti merah, dan “pao” yang berarti bungkusan atau amplop. Sehingga Angpao dapat disimpulkan sebagai amplop merah. Angpao diberikan dengan harapan penerima Angpao mendapatkan rejeki dan beruntung di tahun baru tersebut.

Konon tradisi Angpao setiap tahun baruImlek mulai dilakukan sejak Dinasti Qin sekitar 221 SM sampai 206 SM. Waktu itu uang Angpao digunakan oleh anak – anak di China untuk membeli petasan, permen, kue dan lainnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa memberikan angpao adalah cara masyarakat merayakan kemenangan melawan iblis dan digunakan sebagai tanda terima kasih. Selain itu warna merah pada angpao juga dipercayai membawa keberuntungan dan bisa digunakan untuk menghindari roh jahat.

Angpao juga memiliki arti lain seperti ya sui quan (menekan uang Sui). Sui adalah hantu yang suka mengganggu anak – anak pada saat tidur. Konon katanya, dahulu kala para orang tua memberikan 8 buah koin untuk menjaga anak mereka dari Sui.

Biasanya Angpao diberikan dari orang yang sudah menikah ke mereka yang belum menikah. Artinya, orang tua mulai dari kakek-nenek, ayah-ibu, om-tante akan memberikan Angpao kepada kerabat mereka yang masih kecil ataupun remaja.

Dongkrak Ekonomi di China

China terkenal dengan negara yang memiliki penduduk paling banyak di seluruh dunia. Ada sekitar 1,5 miliar penduduk di negeri tirai bambu tersebut. Pada saat hari perayaan Imlek, ekonomi di China akan melonjak drastis. Hal ini disebabkan oleh pembagian Angpao.

Kok bisa? Yang memberikan angpao pasti merupakan orang yang mempunyai tabungan serta tidak membelanjakan uangnya. Sementara yang menerima angpao pasti akan menghabiskan sebagian atau bahkan seluruh uangnya dan menjadi konsumtif.

Hal ini menyebabkan momen tahun baru imlek yang sering disebut festival musim semi selalu membuat penjualan di sektor ritel melonjak pesat. Bahkan tahun baru imlek sering dijadikan ajang untuk merilis produk sampai film andalan demi menggaet konsumen yang lebih besar. Sebab anak muda yang baru mendapatkan uang Angpao berpeluang lebih besar untuk menggunakan uang tersebut atas hal – hal yang mereka inginkan.

Ekonomi China yang Naik Drastis

Bayangkan kalau dari sebanyak itu penduduk China yang mendapatkan angpao akan membelanjakan uang di momen yang sama. Ekonomi China langsung naik drastis. Penjualan ritel di China selama libur tahun baru imlek selalu bernominal besar.

Hanya dalam sepekan pada momen Imlek 2019, penjualan ritel di China tembus 1 triliun yuan atau sekitar 2000 triliun rupiah. Bayangkan saja bagaimana negara ini tidak maju, dengan hal seperti ini China dapat mempunyai uang dingin untuk mengembangkan negara mereka menjadi lebih maju setiap harinya.