Sebuah studi menemukan bahwa pria muda cenderung menurun minatnya untuk berhubungan langsung dan salah satu pemicunya adalah pornografi. Kemudahan mengakses internet, termasuk konten pornografi, menjadi faktor yang membuat pria berusia 18-24 tahun memilih untuk tidak terikat dengan siapapun. Di sisi lain, pornografi juga dapat melemahkan ikatan dalam sebuah hubungan perkawinan. Apa yang disajikan dalam pornografi tampaknya tentang hubungan seksual dan perubahan tubuh pasangan.
Mengapa pornografi dapat merusak hubungan?
Menurut definisi, pornografi adalah tampilan atau pertunjukan aktivitas seksual dalam bentuk literatur, film, dll untuk memberikan rangsangan erotis. Dalam sebuah hubungan, kegembiraan atau kedekatan emosional yang intim sebenarnya diwakili oleh kehadiran fisik satu sama lain. Artinya, tidak perlu mencari rangsangan erotis dari orang lain atau konten pornografi. Di sisi lain, ketika seseorang yang sudah menjalin hubungan mencari kepuasan melalui pornografi, itu menjadi tanda tanya besar. Beberapa alasan mengapa pornografi dapat merusak suatu hubungan:
Harapan yang Tidak Realistis
Pornografi adalah konten yang menyajikan harapan yang tidak realistis tentang pasangan, serta aktivitas seksual yang dapat dilakukan.
Menggantikan interaksi dengan orang
Salah satu ketakutan terbesar ‘kecanduan’ pornografi adalah bahwa hal itu dapat menggantikan interaksi nyata dengan orang-orang. Namun, menurut beberapa penelitian, umumnya tidak demikian.
Penurunan Kepuasan dalam Hubungan
Sebuah studi menemukan bahwa pria dan wanita yang sering melihat konten pornografi lebih tidak bahagia dengan hubungan mereka. Tautan sebab akibat yang bukan pornografi tidak puas dengan tautan tersebut, justru sebaliknya. Seseorang yang berada dalam hubungan yang kurang harmonis cenderung mencari gangguan dari konten pornografi. Ketika pelarian ini dilakukan dalam frekuensi tinggi, risiko tidak puas dengan hubungan yang Anda miliki meningkat.
Porno tidak selalu buruk
Masih dari pembahasan hasil penelitian di atas, akar permasalahannya tidak selalu pornografi. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang sering mengakses konten pornografi adalah aktif secara seksual.
Internet dan media digital dengan arus informasi yang cepat memainkan peran yang lebih penting dalam membuat seseorang kurang tertarik untuk membangun hubungan romantis dengan orang lain. Keberadaan internet yang dapat diakses setiap saat menggantikan interaksi sosial langsung dengan orang lain. Aktivitas seksual mungkin menjadi kurang menarik dari sebelumnya dan digantikan oleh hiburan dan konten di Internet.
Jika Anda menyamakan konten pornografi dengan kepuasan seksual yang sebenarnya, ini belum tentu pengganti. Bahkan, baik pria maupun wanita bisa merasakan rangsangan gairah seksual dengan menonton konten pornografi. Bagi keduanya, menonton pornografi bisa menjadi foreplay sebelum berhubungan seks.