Mengenal Jenis Kontraindikasi Obat Serta Contohnya


Ada beberapa informasi yang dapat Anda temukan pada label obat. Kontraindikasi adalah satu, selain komposisi, mekanisme kerja obat, indikasi, dosis, efek samping dan peringatan. Informasi ini sangat penting untuk dibaca sebelum minum obat apa pun. Kita harus mengetahui apakah obat tersebut dapat bekerja dengan baik atau malah menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan.

Jenis kontraindikasi

Kontraindikasi dibagi menjadi dua, yaitu kontraindikasi relatif dan kontraindikasi absolut. Berikut penjelasan keduanya.

Kontraindikasi Relatif

Kontraindikasi relatif yaitu suatu kondisi di mana obat atau prosedur tertentu mungkin tidak direkomendasikan. Ini adalah bentuk kehati-hatian ketika dua obat atau prosedur digunakan bersama-sama.

Namun, obat atau prosedur tertentu dapat digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Misalnya, sinar-X tidak dianjurkan untuk wanita hamil kecuali benar-benar diperlukan.

Kontraindikasi Mutlak

Kontraindikasi absolut adalah suatu kondisi di mana pengobatan atau intervensi tertentu tidak direkomendasikan sama sekali. Prosedur atau obat yang digunakan dapat menyebabkan situasi yang mengancam jiwa pasien.

Oleh karena itu, prosedur atau obat harus benar-benar dihindari oleh pasien. Misalnya, aspirin dikontraindikasikan pada anak-anak karena berpotensi menyebabkan sindrom Reye yang berbahaya.

Contoh Kontraindikasi

Di bawah ini adalah beberapa contoh kontraindikasi acetaminophen dan vaksin.

Kontraindikasi parasetamol

Paracetamoi merupakan obat yang tergolong sangat aman, bahkan dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Parasetamol juga sering dikombinasikan dengan obat jenis lain. Namun, ada beberapa kontraindikasi parasetamol yang harus diperhitungkan. Kontraindikasi parasetamol adalah penggunaannya tidak dianjurkan bagi penderita penyakit hati dan orang yang alergi terhadap obat ini.

Meskipun acetaminophen adalah obat yang sangat aman, namun dapat menyebabkan beberapa jenis alergi pada 0,01 persen pengguna. Konsumsi asetaminofen juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa anjuran dan pengawasan dokter.

Kontraindikasi Vaksin

Dalam pemberian vaksin, juga harus diperhatikan kontraindikasi, yaitu kondisi penerima vaksin yang dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius. Kontraindikasi vaksin adalah kondisi dimana vaksin tidak boleh diberikan. Namun, sebagian besar kontraindikasi vaksin seringkali bersifat sementara sehingga vaksinasi dapat dilakukan di kemudian hari, tepatnya saat kondisi yang mengarah pada kontraindikasi tersebut sudah tidak ada lagi.