Mungkin jika dilihat dan dipikirkan mudah saja bagi kita. Saat kita melihat seseorang yang baru gagal menikah. Melihat seseorang yang harus berpisah dengan pasangannya, yang mereka sudah pacaran sekian tahun. Dan akhirnya mereka harus berpisah karena satu dan lain hal. Memang sedih, kita pun akan merasa turut prihatin dan sedih. Tapi kita tidak bisa merasakan apa yang benar-benar mereka rasakan, kita tidak bisa rasakan sesakit apa sih yang mereka rasakan. Bisa saja apa yang mereka rasakan jauh lebih sakit dari yang kita bayangkan. Karena kita hanya menilai dari apa yang kita lihat.
Orang Akan Menutupi Kesedihannya Kekecewaannya Didepan Banyak Orang
Orang tidak akan menunjukkan rasa sedihnya kepada orang lain, kepada orang banyak. Pun kalau mereka tahu dia sedang merasa sedih, mereka tahu apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dia hadapi, tapi dia tidak akan menunjukkan kepada mereka secara terang-terangan apa yang dia rasakan, kesedihannya sedalam apa. Dia tidak akan menunjukkannya. Karena dia tidak ingin orang lain akan kasihan padanya. Dan tidak semua orang akan merespon demikian. Ada juga orang akan merasa terganggu. Ada juga orang yang malah memanfaatkan momen dimana kita sedang sedih, dan malah menggunakan momen tersebut untuk keuntungan mereka. ada -ada saja yang seperti itu.
Jadi wajar jika seseorang tidak akan menunjukkan betapa sedihnya dia, betapa hancurnya dia di depan orang-orang. Di depan sanak keluarga, teman, rekan kerja, dan orang lain. Dan untuk orang-orang yang berada disekitarnya. Orang-orang yang sudah tahu bagaimana kondisinya, apa yang sedang dia hadapi, apa yang sedang menimpanya. Ya dimohonkan pengertiannya. Jangan menambah penderitaannya, jangan menambah kesedihannya. Pun kalau kalian tidak bisa menghiburnya, tidak bisa membuat dia lebih baik setidaknya, jangan menambah rasa sakit yang dia rasakan.
Jangan malah mengejar-ngejarnya dengan beberapa pertanyaan. Jangan malah membahas hal yang menjadi beban pikirannya. Yang menjadi sumber kesedihannya. Jangan malah menambah dengan menuntut sesuatu darinya. Menuntut akan hal yang lainnya. Dimohon pengertiannya, dimohon rasa peri kemanusiaannya.