Tidak Semua Orang Suka Untuk Dikasihani Begitupun Sebaliknya

Tidak Semua Orang Suka Untuk Dikasihani Begitupun Sebaliknya

Kita sebagai manusia kadang suka sok tahu dalam segala hal. Kita sering melakukan beberapa hal hanya berdasarkan keinginan kita dan tanpa memikirkan perasaan orang lain. Apakah mereka menerima atau apakah mereka suka atau tidak. Dan manusia juga cukup unik. Karena kadang mereka mudah kasihan, tapi tidak tepat. Kasihan berarti memiliki empati, dan itu bagus, sebagai manusia kita memang harus memiliki empati. Tapi harus tepat juga kepada siapa kita berempati. Kadang kita berempati pada orang yang salah. Dan orang yang seharusnya kita empati, malah kita biarkan. Dan ini yang menjadi part yang lucu. 

Tidak Semua Orang Suka Untuk Dikasihani Begitupun Sebaliknya

Contohnya, saat dalam bulan puasa, dan orang-orang muslim sedang berpuasa. Dan katakan ada seorang muslim yang memiliki banyak sekali pekerjaan fisik yang sangat melelahkan di siang hari yang terik. Sehingga dia terlihat kelelahan dan sudah berkeringat. Tapi dia harus menahan haus karena sedang puasa. Dan orang yang non muslim, melihatnya merasa kasihan. Tapi sebenarnya, itu tidak perlu dikasihani. Karena itu memang sudah jalannya. Itu sudah keharusan mereka sebagai umat muslim. 

Tapi giliran ada pemulung yang sedang memulung sampah, malah kita merasa risih dan menjadi acuh. Padahal mereka lebih perlu di kasihani, daripada orang yang sedang menahan haus saat puasa. Itu salah satu contoh simpel. Dan kita juga perlu tahu, soal empati. Ada beberapa orang senang atau ingin untuk dikasihani. Mereka merasa senang saat ada orang lain merasa kasihan pada mereka. Bahkan tidak jarang, mereka malah minta untuk dikasihani. Tapi ada beberapa orang yang tidak suka dikasihani. 

Meskipun keadaan mereka memang sedang tidak memungkinkan. Dimana keadaan mereka atau situasinya mereka itu memprihatinkan, sehingga orang yang melihat pun akan refleks merasa iba, merasa kasihan. Tapi mereka tidak ingin dikasihani. Ada juga orang seperti itu. Dan kita harus memahaminya. Bukan berarti mereka sombong. Tapi ada beberapa orang berpikir, mereka tidak apa dengan keadaan begitu, pun mereka masih bisa usaha sendiri. Jadi tidak perlu dikasihani.